Segala sesuatu mutlak membutuhkan persiapan
yang matang, apalagi menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
profesionalisme.Disini kami akan mengulas kronologis kejadian kenapa
pihak manajemen Endank Soekamti membatalkan secara
sepihak konser di Politeknik Telkom Bandung pada tanggal 07-12-2013.
Hal ini lebih diutamakan untuk menjadi pembelajaran bagi Event Organizer
(Panitia), Fans, dan Endank Soekamti itu sendiri.
Sebelum
mengundang Endank Soekamti untuk tampil di acara apapun dan dimanapun,
Pihak Manajemen dipastikan sudah mengirim Technical Riders ke Panitia
sebelum terjadi Dealing (persetujuan). Riders merupakan syarat-syarat
yang harus dipenuhi Panitia, dan ini bias dibicarakan sebelumnya jika
ada beberapa point-point yang tidak bisa dipenuhi oleh Panitia. Untuk
kejadian di Bandung Panitia sudah menerima Riders dan ketika
dikonfirmasi ulang, Pihak Panitia memastikan tidak ada masalah, baik
untuk akomodasi dan Soundsystem. Sebenarnya pada H-1 Manajemen ES tidak
akan memberangkatkan ES ke Bandung, dikarenakan masalah pelunasan.
Akhirnya kami tetap memberangkatkan ES ke Bandung, dengan pertimbangan
tidak akan mengecewakan Penonton yang sudah beli tiket Pre-sale.
Sabtu 07-Desember-2013 pagi kami tiba di Bandung.Dan sesuai janji
Panitia, begitu sampai di Bandung, biaya fee dan lain-lain akan
dilunasi. Namun Panitia meminta tenggat waktu sampai jam 17.00 Wib.
Jam14.00 Road manager ES menelpon manajemen untuk konsultasi masalah
sound system yang disediakan Panitia. Yang sangat jauh dari spesifikasi
Sound System yang dibutuhkan ES sesuai Riders, Ampli gitar yang rusak,
routing channel yang berantakan, minimnya jumlah channel, beberapa
speaker out mati. Juga kapasitas watt yang tidak sesuai dengan luasnya
venue.Dari Manajemen member solusi ke Panitia untuk mengganti dan
menambah kapasitas Sound System,pada pukul 15.00,namun Panitia merasa
kesulitan untuk mengatasinya.Karena tidak ada kepastian dari Panitia
untuk Sound System dan pelunasan, jam 17.00 wib tepat Manajemen meminta
tim produksi untuk membereskan peralatan pribadi ES yang sudah terpasang
di panggung dan dibawa ke hotel. Jam 17.45 wib beberapa wakil dari
Panitia menemui Manajer ES dan memohon dengan sangat untuk supaya
alat-alat ES dibawa kembali dan dipasang lagi. Dan Panitia
memberitahukan kalau akan menambah kapasitas SoundSystem. Namun
mengingat waktu yang sangat mepet (butuhwaktu minimal 5 jam untuk
setting Sound System baru) dan Panitia yang tidak professional,
makaManajemen ES tetap pada keputusan awal untuk membatalkan ES tampil.
Ini kali pertama ES membatalkan konser secara sepihak.Sekedar
catatan…setengah tahun yang lalu ES konser di Std. Kridosono Jogja, saat
itu hujan sangat deras dan air menggenang setinggi 30 cm. pihak panitia
tidak berani melanjutkan event tersebut, dengan alasan arus listrik
bisa membahayakan semua. Namun personil ES tetap tampil dengan akustikan
didepan puluhan ribu penonton dan hanya menggunakan penerangan dari HP
dan senter. Di tahun 2005 ES konser di kota Semarang, hujan sangat deras
dan badai. Sound System tidak dinyalakan, namun ada sekelompok kecil
Kamtis yang tetap bertahan ditengah lapangan dengan bendera Kamtis yang
dikibarkan. Sementara ES tetap bertahan di backstage, merasa terharu dan
rasa loyalitas yang tanpa batas.Maka ES memohon kePihak sponsor supaya
acara tetap dilanjutkan meski dengan sound yang keluar hanya dari sisi
kanan. Show must go on….beberapaKamtis yang sudah minggir dan
berteduh…segera berhambur menyusul teman-temannya yang tadi tetap
bertahan sembari teriak : Soekamti!!! Soekamti!!! Soekamti!!!
Ibarat bersetubuh, para personil ES pun tidak mengalami orgasme.Kamtis
yang sudah datang dari berbagai kota seperti Malang, Bekasi, Wonosobo,
Cikarang, Jakarta, Wonogiri, Sragen dan kota lainnya jelas merasa
kecewa.Untuk memenuhi hasrat Kamtis Family yang kecewa, pengelola Fans
ES menghubungi Kamtis untuk dating ke Hotel tempat ES menginap sekedar
beramah tamah dan ngobrol langsung dengan personil ES. Ratusan Kamtis
memenuhi halaman hotel meski hujan saat itu turun dengan derasnya.Mereka
bertemu langsung tanpa ada jarak dengan personil ES.Suasana hangatpun
langsung terasa.Mereka berkumpul, bercengkerama dengan Kamtis yang beda
kota, dan sesuai tradisi kamtis…yang datang dari luar kota akan
ditampung kamtis tuan rumah. Begitu kuat persaudaraan ini…dan sangat
terlihat kedewasaan Kamtis Family untuk menyikapi hal yang
terjadi.Bersama-sama kami akhiri kehangatan malam itu dengan bernyanyi
bareng-bareng : “ Aku ada disini mengiburmu…sekali lagi seperti dulu,
senang ataupun susah selalu ceriaaa….Long Live My Family!!!”
Fakta Unik Mario Bross
11 tahun yang lalu
Tidak ada komentar :
Posting Komentar